Informasi Pemilu 2024 Legislatif DPRRI

3 Langkah Kominfo Berantas Hoaks Pemilu 2024

Jember, Temanandika.com. 3 Langkah Kominfo Berantas Hoaks Pemilu 2024. Siaran Pers No. 423/HM/KOMINFO/10/2023.

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah merancang tiga langkah strategis untuk memberantas hoaks terkait Pemilu 2024.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Aries Setiadi, menyampaikan bahwa langkah-langkah tersebut dimulai dengan peningkatan kesadaran masyarakat, penanganan konten hoaks melalui kerja sama dengan aparat penegak hukum dan penyelenggara platform media sosial, serta peningkatan patroli siber.

“Pertama-tama, kami akan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya hoaks Pemilu dan betapa pentingnya memverifikasi informasi dari sumber yang dapat dipercaya,” ujarnya pada Konferensi Pers “Awas Hoaks Pemilu!” di Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023).

3 Langkah Kominfo Berantas Hoaks Pemilu 2024
3 Langkah Kominfo Berantas Hoaks Pemilu 2024 Serentak

Selain itu, Kementerian Kominfo menjalin kerja sama dengan aparat penegak hukum dan penyelenggara platform media sosial untuk mengidentifikasi serta menangani penyebaran konten hoaks Pemilu.

“Langkah ketiga, Kementerian Kominfo akan meningkatkan upaya patroli siber dan penerimaan aduan masyarakat terkait hoaks Pemilu,” tegas Menteri Budi Aries.

Meskipun menyadari bahwa langkah-langkah tersebut tidak dapat sepenuhnya mengatasi peredaran konten hoaks Pemilu, Menteri Budi Arie mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpancing oleh berita sensasional yang berpotensi memicu emosi.

Lebih dari itu, Menkominfo mendorong masyarakat untuk tidak membagikan berita tanpa melakukan pengecekan kebenaran terlebih dahulu.

“Pastikan bahwa berita tersebut berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan dan bukan hanya berdasarkan opini subjektif,” tambahnya.

Menteri Budi Arie bahkan mengajak masyarakat untuk mencari informasi serupa dari beberapa sumber yang berbeda guna memastikan kebenarannya.

“Selalu bandingkan berita ketika menemui yang terdengar mencolok atau kontroversial,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan, memperingatkan bahwa saat ini teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sudah mulai digunakan dalam menciptakan hoaks.

“Baru-baru ini, kita melihat video Presiden tahun 2015 yang diedit menggunakan AI sehingga terlihat seolah-olah Presiden Jokowi mengucapkannya dalam bahasa Mandarin,” katanya.

Oleh karena itu, Dirjen Semuel mendorong masyarakat untuk mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya, terutama dari media besar, agar penyebaran hoaks dapat ditekan.

“Masyarakat perlu berhati-hati karena penggunaan teknologi ini semakin canggih. Pada pandangan pertama, hoaks tersebut hampir seperti aslinya, dan dengan kemajuan teknologi, para pembuat dan penyebar hoaks mulai menggunakan teknologi ini,” ungkapnya.

Selain infromasi terkait 3 Langkah Kominfo Berantas Hoaks Pemilu 2024 diatas, cek berita dan informasi lainnya di Google News.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
× Saran & Masukkan